Menjadi wanita di antara mahluk-mahluk lelaki di Teknik Mesin tak pernah mudah buat aku. Aku tak terbiasa berteman dengan laki-laki. Skill beradaptasi kuasah dengan cepat. Tak pernah ada yang menjadi sahabat dekat tapi setidaknya bisa bekerjasama dengan baik sampai lulus 🙂
Ketika rencana reuni digulirkan, aku senang dengan wacana itu, walau tak yakin juga dapat terlaksana. Kami sudah terpisah jarak dan waktu. Mungkin sebagian masih ada yang berkabar, namun ada juga yang sudah tak berkontak sejak lulus kuliah. Namun bukankan itu nyatanya makna “Reuni”.
Sebagai salah satu spesies langka di mesin, aku ditunjuk jadi panitia, Bendahara. Jabatan yang sering aku pegang sedari kuliah. Padahal, aku kagok kalau ngitung uang. Kepanitian menantang buat aku. Aku si ceplas ceplos, lantang kalau ada yang tak disetujui, sungguh memicu konflik. Syukurlah semua dapat diakhri dengan damai menuju hari-H.
Lokasi acara di Batu, di sebuah hotel lama dekat balai kota. Hotelnya sejuk, bersih dan memiliki lapangan yang luas, cocok untuk acara outdoor. Kami menginap semalam di sana. Ada acara lomba anak di hari pertama, diikuti dinner bareng dan ditutup dengan acara outbound keesokannya.
Bertemu teman-teman ternyata menyenangkan sekali. Apalagi mereka membawa keluarga masing-masing, ramai. Bertemu mereka seperti masuk ke lorong waktu, bertemu wulan 20 tahun lalu, yang tengah berjuang kuliah di antara banyak keterbatasan namun mimpinya tak berujung 🙂
Tak banyak yang bisa datang, dari 100-an lebih alumni, sekitar 20an yang bisa bertemu. Tapi itu cukup. Terima kasih teman-teman sudah menyempatkan waktunya. Sehat-sehat semua. Semoga kita bisa silaturahmi lagi dalam keadaan sehat dan hati yang bahagia, amin.